1.
Laporan
·
Pengertian
Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta
tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang
disajikan
itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.
Fakta
yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan
objektif
yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan
sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.
·
Membedakan
jenis laporan susunan
formal dan informal
Laporan
formal
sangat
terikat dengan struktur penulisan. Laporan formal biasanya dibuat untuk
keperluan formal seperti dalam ruang lingkup pekerjaan atau pendidikan,
dan
umumnya bersifat berkala. Contoh laporan formal berkala ialah laporan tentang keadaan dan
perkembangan proyek yang sedang dilaksanakan, laporan penelitian ilmiah,
dan
laporan percobaan.
Laporan
informal
yaitu
jika laporan tidak memenuhi persyaratan sistematika di atas. Sistematika
atau
struktur penulisannya lebih sederhana atau memiliki model sistematika
sendiri
dan tidak bersifat standar. Pembuatannya lebih cenderung memenuhi
kebutuhan
informasi atau untuk mendapatkan data lapangan. Yang termasuk laporan
informal,
ialah laporan perjalanan dan laporan kunjungan.
2. Usulan
Karya
Tulis Ilmiah
·
Jelaskan
jenis-jenis
karya ilmiah
§ Makalah
Makalah
adalah suatu karya tulis ilmiah
mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang
lingkup suatu
perkuliahan. Makalah ini umumnya
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik
berupa
kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
§ Tesis
Tesis adalah karya tulis
ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program
Magister (S2).
Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.
§ Skripsi
Skripsi
adalah
istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya
tulis
ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas
suatu
permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah
yang berlaku.
·
Tentukan
topik
yang sesuai dengan bidang penelitian masing-masing. Jelaskan alasannya
1.
Jelaskan kriteria dasar pemilihan tema dan topik penelitian
yang baik!
§ Tema
1.
Tema
harus menarik perhatian penulis.
2.
Tema
harus diketahui/dipahami penulis.
3.
Tema
harus Bermanfaat.
4.
Tema
yang dipilih harus berada disekitar kita.
5.
Tema
yang dipilih harus yang menarik.
6.
Tema
yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7.
Tema
yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8.
Tema
yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
§ Topic
1.
memiliki
definisi baik secara formal maupun material.
2.
Merumuskan
topik penelitian yang memiliki fungsi untuk mengisi kekosongan penelitia
3.
mengulang
meneliti topik yang pernah diteliti sebelumnya,
4.
memperluas
dan mengembangkan ide-ide baru
5.
dapat
diteliti, waktu tertentu, sumber, data
6.
topic
menarik perhatian pribadi peneliti,
7.
berguna
secara teoritis,
8. memiliki
tujuan
praktis.
2. Apa
yang dimaksud dengan masalah, dan dari mana kita dapat menemukan sumber
masalah?
§ Masalah
adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata
lain
masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan
dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
§ Cara
menemukan sumber masalah
1.
Menuliskan
semua hal yang dirasakan
2.
Kemudian
dipilahkan dan diklasifikasikan menurut jenis/ bidang permasalahannya
3.
Urutkan
dari yang ringan, jarang terjadi, banyaknya siswa mengalami dan
masing-masing
jenis permasalahannya.
4.
Dari
setiap urutan ambillah 3-5 masalah
5.
Jika
apa yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka masalah tersebut
memang
merupakan masalah yang patut untuk diangkat sebagai calon masalah.
6.
Masalah
yang telah dikonfirmasi tersebut kemudian dikaji kelayakan dan
signifikansiniya
untuk dipilih.
7.
Pilihlah
fokus permasalahan yang terbatas. yang berukuran kecil, yang dapat
dicari
solusinya dalam waktu singkat yang tersedia untuk melakukan penelitian
tindakan.
8.
Pilihlah
fokus permasalahan yang penting untuk
9.
Bekerjalah
secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian.
10.
Sebaiknya
fokus permasalahan yang dipilih relevan dengan tujuan dan rencana
3. Hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi, mengemukakan
batasan
dan merumuskan masalah penelitian?
·
Identifikasi masalah
§
Isi identifikasi masalah:
– Kemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi variabel terikatnya
Contoh:
Kinerja karyawan dalam suatu
perusahaan umumnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti: motivasi,
dukungan perusahaan, dan kemampuan
karyawan
– Kemukakan gejala-gejala masalah
dari setiap variabel/masalah
·
Batasan masalah
§
Isi batasan masalah
– Kemukakan masalah-masalah yang sudah dipilih untuk dikaji dalam penelitian
– Kemukakan masalah-masalah yang sudah dipilih untuk dikaji dalam penelitian
Contoh:
Alternatif 1: Penelitian ini tidak mengkaji seluruh faktor yang mempengaruhi permasalahan kinerja, namun hanya sebatas ruang lingkup motivasi dan kemampuan karyawan saja (lihat identifikasi masalah)
Alternatif 2: Dari identifikasi masalah sebelumnya, hanya dua faktor kinerja saja yang diteliti, yakni motivasi dan kemampuan karyawan.
Alternatif 1: Penelitian ini tidak mengkaji seluruh faktor yang mempengaruhi permasalahan kinerja, namun hanya sebatas ruang lingkup motivasi dan kemampuan karyawan saja (lihat identifikasi masalah)
Alternatif 2: Dari identifikasi masalah sebelumnya, hanya dua faktor kinerja saja yang diteliti, yakni motivasi dan kemampuan karyawan.
·
Merumuskan masalah
Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:
Aspek substansi
perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.
Aspek formulasi
masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.
Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:
Aspek substansi
perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.
Aspek formulasi
masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.
Aspek teknis.
menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan.
menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan.
4. Apa saja yang tercantum dalam
tujuan
dan kegunaan suatu penelitian?
Yang tercantum dalam tujuan
o Mampu
mendiskripsikan
makna inti dari kesimpulan penelitian
o Mampu
mendiskripsikan
hubungan antara rumusan masalah penelitian dengan kesimpulan
penelitia
o Mampu
mendiskripsikan
hubungan antara hasil penelitian dengan kesimpulan penelitian
o Mampu
mendiskripsikan
hal-hal yang seharusnya ada dalam kesimpulan penelitia
5. Bagaimana
cara memilih teori yang tepat dan
cara membuat kerangka pemikiran yang tepat?
·
Cara
memilih teori yang bai
sesuai dengan dengan masalah yang di kaji, berasal dari sumber yang relevan yang sesuai dengan tema dan topik penelitian, sumber teori bersifat mutakhir dan uptodate (terbaru ) jadi sumber tidak usang.
sesuai dengan dengan masalah yang di kaji, berasal dari sumber yang relevan yang sesuai dengan tema dan topik penelitian, sumber teori bersifat mutakhir dan uptodate (terbaru ) jadi sumber tidak usang.
·
tahapan
dalam membuat kerangka pemikiran
:
1.
Tujuan
Penelitian. Tujuan penelitian diturunkan dari perumusan
masalah/identifikasi
masalah, dengan demikian apa yang diinginkan dalam penelitian terlihat
jelas.
2.
Operasionalisasi
variabel. Dari judul dibuat dimensi-dimensi yang tersusun dalam
operasionalisasi varibael.
3.
Teori.
Kajian teoritis dari referensi yang cukup akurat, disajikan secara
komprehensip
sehingga alur pikir penulis/peneliti jelas kemana arah penelitian akan
dilakukan
4.
Empiris.
Bukti-bukti empiris yang menunjukan bahwa ada kesesuaian antara teori
dan
kenyataannya. dapat dicantumkan penelitian terdahulu yang judul atau
tema
berdekatan dengan judul yang akan diteliti.
6. Bagaimana
sebenarnya proses tahapan dalam pelaksanaan penelitian?
Adapun beberapa tahapan dalam penelitian adalah:
1.
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tahap pertama dalam melakukan penelitian mengungkapkan alasan utama kepada pembaca mengapa peneliti memilih suatu masalah tersebut, sehingga pembaca dapat memahami mengenai masalah tersebut yang dilihat dari sisi ilmiah.
Pendahuluan merupakan tahap pertama dalam melakukan penelitian mengungkapkan alasan utama kepada pembaca mengapa peneliti memilih suatu masalah tersebut, sehingga pembaca dapat memahami mengenai masalah tersebut yang dilihat dari sisi ilmiah.
2.
Mengidentifikasi Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
3.
Membuat
Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi dua tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi dua tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral.
4.
Menyusun
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument pengambilan data, penentuan sample, pengumpulan data dan analisis. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif desain penelitian merupaka alat penelitian yang digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan, tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan tidak akan menghasilkan suatu validitas yang tinggi.
Desain penelitian adalah alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument pengambilan data, penentuan sample, pengumpulan data dan analisis. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif desain penelitian merupaka alat penelitian yang digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan, tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan tidak akan menghasilkan suatu validitas yang tinggi.
5.
Mengidentifikasi
dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.
Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.
6.
Menulis
Laporan Hasil Penelitian
Tahapan ini adalah tahapan paling terakhir dalam penelitian yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan yang bersifat tertulis ini dibuat agar peneliti dapat mengkomunikasikan hasil dari penelitian yang dilakukannya kepada para pembaca.
Tahapan ini adalah tahapan paling terakhir dalam penelitian yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan yang bersifat tertulis ini dibuat agar peneliti dapat mengkomunikasikan hasil dari penelitian yang dilakukannya kepada para pembaca.
7. Mengapa
kita harus membuat rancangan terlebih dahulu sebelum melakukan
penelitian?
Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.
Pada tahap ini yaitu menentukan alat pengumpulan data seperti obesrvasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang ditelitinoleh obyek peneliti.
8. Apa
yang dimaksud dengan konsep, konstruk dan variabel, berikan contohnya?
Konsep adalah penggambaran suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu. Konstruk adalah konsep yang dibuat dan dihasilkan secara sadar untuk keperluan ilmiah.
Konsep adalah penggambaran suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu. Konstruk adalah konsep yang dibuat dan dihasilkan secara sadar untuk keperluan ilmiah.
Contoh Konsep/Konstruk :
1. Produktivitas,
merupakan ukuran sejauh mana sumber-sumber daya digunakan dan dipadukan
dalam
organisasi dan digunakan untuk mencapai hasil.
2. Efisiensi,
merupakan perbandingan (ratio) antara tindakan-tindakan yang dilakukan
(input)
dengan hasil-hasil yang diperoleh (outpout).
3. Gairah
Kerja, merupakan suasana yang diciptakan oleh sikap-sikap para anggota
suatu
organisasi.
4. Motivasi,
merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara
perilaku
manusia ke arah pencapaian suatu tujuan.
5. Konflik
Kerja, merupakan segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam
organisasi,
baik antara seseorang dengan seseorang lainnya, antara seseorang dengan
kelompok, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan
organisasi atau mungkin antara perseorangan dengan organisasi atau
mungkin
antara perseorangan dengan organisasi secara keseluruhan.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
dilarang memakai kata" kotor.....