Setelah kita mengetahui apa itu
karakteristik dan warga negara, maka kita akn membahas tentang
demokrasi/demokrat. Sedangkan yang dimaksud dengan demokrasi, Kata demokrasi
terkesan sangat akrab dan seakan-akan sudah dimengerti begitu saja. Dalam
banyak pebincangan mulai dari yang serius sampai yang santai dimeja makan kata
demokrasi itu terlontar. Namun apa dan
bagaimana sebenarnya makna dan hakikatsubstansidenokrasimungkin
belum sepenuhnya dimengerti dan dihayati, sehingga perbincangan tentang demokrasi
bisa saja tridak menyentuh makna dan hakikat substansi serta dilakukan secara
tidak demokratis. Demokrsi merupakan suatu sitem yang telah dijadikan
alternatif dal berbagai tatanan aktifitas bermasyarakat dan bernegara. Sedang
kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu”demos” (rakyat) dan “cratos”
(kekuasaan). Sementara menurut para ahli demokrasi adalah, suatu perencanaan
institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu
mempunyai kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat.
1.
KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG DEMOKRAT
Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang
demokratis dan berkeadaban, maka setiap warga negara haruslah memiliki karakter
atau jiwa yang demokratis juga. Ada beberapa karakteristik bagi warga negara
yang disebut sebagai warga yang demokrat. Yakni antara lain:
1.
RASA HORMAT DAN TANGGUNG JAWAB
Sebagai
warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap sesama
warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat Indoneesia
yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama, dan ideologi
politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seorang warganegara
juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar
etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri diatas pluralitas
tersebut.
Contoh:
- Kita sebagai warga Negara harus
memiliki rasa hormat kepada sesama manusia
- Kita sebagai warga Negara yang baik harus memiliki Rasa Tanggung jawab yang
besar atas segala perbuatan yang kita lakukan
2.
BERSIKAP KRITIS
Warga negara
yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris
(realitas soaial, budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan supra empiris
(agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditunjukkan pada diri
sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis
terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh
sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi.
Contoh:
v Sebagia warga Negara yang baik harus memiliki sikap keritis, karena sikap
keritis itu di dukkung oleh tanggung jawab terhadap apa yang telah kita lakukan
3.
MEMBUKA DISKUSI DAN DIALOG
Perbedaan
pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas empirik yang pasti
terjadi di ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah komunitas
masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan konflik yang
ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk berdikusi dan
berdialog merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh karenanya,
sikap membuka diri untuk berdialog dan diskusi merupakan salah satu ciri sikap
warga negara yang demokrat.
Contoh:
- Kita sebagai warga Negara demkrasi hendaklah memiliki sikap diskusi dan
berdialog dengan sesame warga Negara sendiri maupun asing
4.
BERSIFAT TERBUKA
Sikap
terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia,
termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru serta pada
hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas kesadaran akan
pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan untuk menahan diri
dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
Contoh:
- Kita sebagai warga Negara demokrasi harus memiliki sikap Terbuka demi ketentraman Negara kita
- Kita sebagai warga Negara demokrasi harus memiliki sikap Terbuka demi ketentraman Negara kita
5.
RASIONAL
Bagi warga
negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas
dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Keputusan-keputusan yang
diambil secara rasional akan mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan
oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak
rasional akan membawa implikasi emosional dan cenderung egois. Masalah-masalah
yang terjadi di lingkungan warga negara, baik persoalan plitik, budaya, sosial,
dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan keputusan-keputusan yang rasional.
Contoh:
- Kita sebagai warga Negara yang baik harus memiliki rasa Rasional demi
kesejateraan Negara kita
6.
JUJUR
Memiliki
sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang mutlak.
Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan keharmonisan
hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala sektor, baik
politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa, kesejahteraan
warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu kesejahteraan dari
masyarakat yang memilih para politisi. Ketidak jujuran politik adalah seorang
politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari keuntungan demi
partainya, karena partai itu penting bagi kedududukanya.
Controh:
- Kita sebagai warga Negara yang baik harus memiliki sikap jujur kepada
setiap masyarakat, karena kejujuran adalah kuci terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara
Beberapa
karakteristik warga yang demokrat diatas, merupakan sikap dan sifat yang
seharusnya melekat pada seorang warga negara. Hal ini akan menampilkan sosok
warga negara yang otonom, yakni mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan ditingkat lokal secara mandiri. Sebagai warga negara yang
otonom, ia mempunyai karakteristik lanjutan sebagai berikut :
- Memiliki kemandirian. Mandiri berarti tidak mudah
dipengaruhi atau dimobilisasi, teguh pendirian, dan bersikap kritis pada
segenap keputusan publik.
- Memiliki tanggung jawab pribadi, politik, dan
ekonomi sebagai warga negara, khususnya dilingkungan masyarakat yang
terkecil seperti RT, RW, Desa, dan seterusnya. Atau juga dilingkungan
sekolah dan perguruan tinggi.
- Menghargai martabat manusia dan dan kehormatan
pribadi. Menghargai berarti menghormati hak-hak asasi dan privasi pribadi
setiap orang tanpa membedakan ras, warna kulit, golongan, ataupun warga
negara yang lain.
- Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan
pikiran dan sikap yang santun. Warga negara yang otonom secara efektif
mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam proses-proses pengambilan
kebijakan pada level sosial yang paling kecil dan lokal, misalnya dalam
rapat kepanitiaan, pertemuanrukun warta, termasuk juga mengawasi kinerja
dan kebijakan parlemen dan pemerintahan.
- Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional
yang sehat. Tidak ada demokrasi tanpa aturan hukum dan konstitusi. Tanpa
konstitusi, demokrasi akan menjadi anarkhi. Karena itu, warga negara yang
otonom harus melakukan empat hal untuk mewujudkan demokrasi
konstitusional, yaitu :
- menciptakan kultur tat hukum yang sehat dan
aktif. (culture of law).
- Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang
aspiratif. (process of low making).
- Mendukung pembuatan-pembuatan materi-materi
hukum yang responsif. (content of law).
- Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur
dan bertanggung jawab(structure of low).
2.
Apa
yang saudara ketahui tentang visi dan misi?
Visi adalah sebuah Tujuan yang
akan dicapai ole setiap manusia
Contohnya:
Ø
ilmu,
iman, dan taqwa
Ø
professional
Ø
tangguh
Ø
efektif
dan efesian
Ø
kualitas
Misi adalah Target yang wajib dan harus dilaksanakan oleh
setiap manusia
Contohnya :
Ø
membentuk
serta didik yang memiliki ilmu dan keimanan serta taqwa kepada tuhan yang maha
esa
Ø
mempunyai
kegiatan pembelajaran yang inovasi, kreasi, dan menyenangkan
Ø
mampu
berkopetensi secara Nasional maupun global
Ø Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik
dalam negeri yang demokratis
Ø Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum
Ø
Memantapkan efektivitas dan
efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik
Jelaskan visi dari pendidikan
kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi, secara meluas dan mendalam?
V I S I dari pendidikan demokrasi itu adalah sebuah
tujuan yang harus dicapai dan di jalankan oleh setiap warga Negara dan juga Terwujudnya sistem politik
yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang
berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan
didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
dilarang memakai kata" kotor.....