Cari Blog Ini

tubagus fauzanul hakim

time

Jumat, 25 November 2011

Bank Rakyat Indonesia


Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden[1] atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Sejarah

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Bidang usaha

Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
STAFF
  1. Teller(Receptionist bank).
Petugas ini menangani pelayanan langsung kepada nasabah seperti penyetoran dan pengambilan uang dari rekening, pembukaan dan penutupan rekening, dan administrasi peminjaman ataupun pembayaran hutang.
  1. Deskman
Petugas ini menangani komplain ataupun masukan dari nasabah. Petugas ini harus memiliki hati yang kuat untuk menahan amarah, dan bersedia mendahulukan senyum dibandingkan perasaan dan emosinya.
  1. Tim Survey
Petugas ini mensurvey nasabah yang ingin meminjam uang. Survey meliputi keadaan rumah, dan keterangan pekerjaan.
  1. Teknisi mesin
Petugas ini bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat yang digunakan oleh bank
  1. Satpam
Satpam bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kantor bank, mulai dari parkir, kenyamanan pelanggan dan keamanan gedung bank
  1. Mantri
Petugas ini menangani analisis kredit bagi peminjaman uang di bank
PROBLEM BACKGROUND:
1> Proses menabung
Dalam menabung atau menyetor uang ke rekening, nasabah dapat mengisi formulir penyetoran uang yang berisi informasi mengenai uang yang akan ditabung, dan lain-lain. Kemudian, nasabah mengantri sesuai dengan nomor antrian yang telah diambil sebelumnya untuk dipanggil oleh teller. Setelah dipanggil, nasabah menyerahkan uang beserta buku tabungan. Kemudian, teller akan menangani transaksi dan, mengupdate dan menyerahkan buku tabungan nasabah. Transaksi selesai.
2> Pengambilan uang
Untuk mengambil uang dari rekening, bank menyediakan dua layanan. Nasabah dapat mengambil uang melalui Automatic Teller Machine atau langsung ke petugas teller bank.
a. Untuk mengambil lewat ATM, nasabah hanya perlu datang ke mesin-mesin ATM yang disediakan oleh pihak bank. Caranya, pertama-tama masukkan kartu ATM ke mesin ATM. Setelah itu masukkan nomor PIN nasabah. Setelah itu masukkan transaksi yang diinginkan, yaitu pengambilan uang. Kemudian masukkan nominal uang yang ingin diambil dari tabungan. Transaksi akan berhasil apabila PIN yang dimasukkan benar, dan sisa tabungan mencukupi.
b. Untuk mengambil tabungan lewat kantor BRI, caranya pertama-tama nasabah mengisi formulir penarikan tabungan yang berisi mengenai informasi sekitar pengambilan tabungan. Kemudian nasabah mengambil nomer urut yang disediakan. Setelah mengambil nomor urut, nasabah menunggu untuk dipangggil oleh teller. Setelah dipanggil, nasabah menyerahkan uang beserta buku tabungan. Kemudian, teller akan menangani transaksi dan, mengupdate dan menyerahkan buku tabungan nasabah.Transaksi selesai.
3> Bagaimana cara nasabah meminjam uang
Untuk meminjam uang, pertama – tama nasabah mengajukan surat permohonan peminjaman uang dengan jaminan tertentu, misalnya BPKB motor, atau surat tanah. Setelah itu, pihak bank akan menindaklanjuti surat tersebut, yaitu dengan melakukan survey mengenai kebenaran surat – surat tersebut, keadaan rumah, pekerjaan, juga nominal uang yang disetujui, beserta bunganya. Bila disetujui, maka dalam masa tertentu uang akan dicairkan. Dan bila tidak disetujui, maka transaksi gagal.
4> Bagaimana cara nasabah membayar hutang
Cara nasabah membayar hutang bisa dengan cara datang langsung ke bank, atau bisa juga dengan langsung memotong gaji dari nasabah yang bersangkutan, atau bisa juga dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu.
5> Bagaimana cara calon pelanggan membuka rekening
Pertama-tama pelanggan datang ke kantor bank BRI. Kemudian dia mengisi formulir pendaftaran. Setelah mengisi formulir pendaftaran, dia menyerahkan formulir pendaftaran di meja teller bagian pendafataran. Setelah itu, teller memeriksa kebenaran identitas dengan cara mencocokkan dengan KTP atau tanda bukti identitas lain dari nasabah. Kemudian nasabah diwajibkan untuk menabung dengan jumlah minimal tertentu.
6> Bagaimana cara pelanggan menutup rekening
Ada beberapa cara. Nasabah bisa mengambil uang secara langsung ke kantor bank BRI. Kemudian BRI akan meminta sejumlah uang untuk biaya penutupan rekenig, atau bisa juga dengan menyisakan saldo minimal untuk beaya penutupan rekening. Atau kalau nasabah malas untuk mengurus, nasabah bisa mengambil uang melalui ATM dan menyisakan saldo minimal, dan nasabah mengikhlaskan saldo tersebut.
PROBLEM
1> Bank memberikan penghargaan kepada customer
Untuk menarik minat pelanggan, maka Bank memberikan reward kepada pelanggan. Misalnya dengan saldo seratus ribu rupiah atau kelipatannya, pelanggan mendapatkan poin. Semakin banyak poin, semakin besar kesempatan menang.
2> Bank memberikan hadiah langsung kepada nasabah baru
Untuk menarik pelanggan baru, maka bank memberikan hadiah langsung kepada pelanggan berupa payung, atau souvenir – souvenir tertentu. Pertimbangannya, beaya yang dikeluarkan masih bisa ditutupi dengan beaya pembukaan dan penutupan rekening. Selain itu biasanya souvenir berisi tulisan atau gambar dan logo BRI, bisa sekalian promosi. Dan surplusnya, tentu saja tabungan dari nasabah.
3> Membuka program BRI syariah
Dengan semakin majunya perkembangan jaman, semakin banyak orang yang mempunyai ideology membangun perekonomian secara syariah. Dengan adanya program BRI syariah, tentu menjadi pilihan bagi penanam modal yang tertarik membangun perekonomian berasaskan syariah. Dan program ini diharapkan bisa menyedot semakin banyak nasabah.
4> BRI Mobile Banking
Pembukaan layanan mobile banking. Layanan ini dilakukan setelah pembukaan layanan internet banking. layanan yang diberikan mirip dengan internet banking, namun berbasiskan aplikasi mobile. Nasabah melakukan transaksi melalui sms.
5> Kesalahan pengentrian data nasabah oleh petugas maupun oleh nasabah.
Kesalahan pengentrian data dapat mengakibatkan kerugian yang besar dan berpengaruh pada vialid tidaknya suatu data.
6> Database error
Kesalahan ini sangat fatal karena berpengaruh pada record-record nasabah yang telah menjadi pelanggan beberapa tahun mungkin. Salah satu informasi yang paling penting adalah data-data akun nasabah, yang berisi data-data nilai uang.
7> System crash
Jika system mengalami crash, akan menghentikan hampir seluruh kegiatan di bank. Resiko tambahan pun dapat terjadi, antara lain diikuti dengan kerusakan alat-alat maupun error pada database.
8> Interface dengan system lain
Untuk memberikan pelayanan lebih kepada nasabah,bank BRI harus dapat berhubungan dengan system lain(perusahaan). Oleh karena itu harus ada interface yang tangguh dan error free.
REQUIREMENT :
1> BRI Internet Banking
Pembukaan layanan internet banking. Nasabah dapat menikmati layanan transfer, transaksi pembelian dan penjualan, transaksi pembayaran melalui internet. Nasabah bisa mendapatkan akses layanan yang lebih luas, lebih mudah dan lebih nyaman karena dapat diakses dari berbagai tempat yang mendukung internet.
2> BRI PhonePlus
BRI PhonePlus adalah layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam, menjamin keleluasaan dan kepuasan Anda dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak. Untuk segala pertanyaan atau bantuan secara pribadi, Anda dapat langsung berbicara dengan Customer
3> BRI Smallbusiness & MicroBanking
Kredit untuk tujuan usaha yang bersifat produktif, diberikan kepada perusahaan perorangan maupun badan usaha yang memiliki Gross Annual Sales (GAS) sampai dengan Rp 5 Miliar.
4> Kredit Koperasi Primer
KKPA (Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya) adalah layanan kredit investasi dan/atau kredit modal kerja kepada koperasi primer untuk diteruskan guna membiayai usaha produktif anggotanya. Maksimal kredit yang diberikan Rp. 50 juta per anggota koperasi.
5> Penabungan uang cash melalui ATM
Penggunaan ATM untuk menabung dapat menghemat waktu nasabah bagi yang ingin menabung cash.
6> Penerbitan BRI flashcard
Dengan adanya BRI flash card diharapkan akan menambah keuntungan bank. Karena bank secara tidak langsung menerapkan system debit
7> BRI Life Insurance
Merupakan semcam salah satu anak perusahaan dari Bank BRI yang fokus pada penyediaan jasa asuransi baik untuk jiwa, kesehatan, maupun pensiun baik untuk individu maupun perusahaan.
8> Produk BRI Multifinance
Produk fasilitas yang memudahkan nasabah dalam pembiayaan mobil, motor, dan barang elektronik dalam jangka waktu yang tidak lama dan angsuran ringan setiap bulannya.
Visi BRI Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
Misi BRI
  • Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
  • Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.
  • Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.



Daftar pusaka
Google.com
http://justfromarip.wordpress.com/2009/01/24/analisis-kondisi-obyek-bank-rakyat-indonesia-bri/

Minggu, 13 November 2011

> Evaluasi keberhasilan koprasi diliat dari sisi perusahaan


Organisasi ekonomi yang memiliki keharusan menangani usaha berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan produktivitas koperasi, Analisis Laporan Koperasi 
1.     Efisiensi Perusahaan Koperasi
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orangorang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
• Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
Ø  Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien). Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
(1) Manfaat ekonomi langsung (MEL)
(2) Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
• MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
• METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung jawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
• Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut: TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA
• Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara
sebagai berikut : MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
1. Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan
Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
2. Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi biaya usaha
Anggaran biaya usaha Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha.\
  
2.     Efektivita
Ø  Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
 Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL
        
          Anggaran SHUk + Anggaran MEL
 = Jika EvK >1, berarti efektif.

 3.     Produktivitas
Ø  Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.
Rumus perhitungan produktivitas perusahaan koperasi :
PPK = S H U X 100%
Modal koperasi
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 118,432,448
= Rp. 86.62
Dari hasil ini dimana PPK > 1 maka koperasi ini adalah produktif.

RENTABILITAS KOPERASI
Untuk mengukur tingkat rentabilitas koperasi KSU SIDI maka digunakan rumus perhitungan sebagai berukut:
Rentabilitas = S H U X 100%
AKTIVA USAHA
= Rp. 102,586,680 X 100%
Rp. 518,428,769
Rp. 19.79 %
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa setiap Rp.100,- aktiva usaha mampu menghasilkan sisa hasil usaha sebesar Rp.19.79,-. Hal ini berarti koperasi KSU SIDI Sanur mampu mengembangkan usahanya dengan baik kea rah yang meningkat.
 4.     Analisis Laporan Koperasi
Ø  Analisis Laporan Koperasi Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi
(1) Neraca,
(2) perhitungan hasil usaha (income statement),
(3) Laporan arus kas (cash flow),
(4) catatan atas laporan keuangan
(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
a)      Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
b)      Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
c)      Demikian penulisan ini tidak untuk bertujuan komersil tetapi untuk penambahan nilai dalam menunjang mata kuliah adaptif softskill mengenai ekonomi koperasi. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam mengembangkan koperasi dengan mengevaluasi kembali manfaat dari hasil yang diberikan dalam koperasi yang dilihat dari sisi perusahaan.


Sumber :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi-1
http://kampus-net.blogspot.com/2009/06/produktivitas-koperasi.html
http://rinton.blogdetik.com/tag/analisis-laporan-koperasi/